Kamis, 26 November 2015

Fun n Care di Yayasan Al Misbah


Foto by Utaminami
Satu persatu dari kami mulai berdatangan di Stasiun Bogor, setelah semua peserta Fun n Care Traveller lengkap kami pun melanjutkan perjalanan dengan dua transportasi angkot yang sudah dicarter sebelumnya menuju desa Cikereteg. Berdasarkan info makcik Tetty bahwa perjalanan akan memakan waktu selama 2 jam, wah sudah kebayang seperti apa perjalanan kami nanti, belum lagi daerah Ciawi yang terkenal macetnya di akhir pekan. Alhamdulillah, situasi jalan mendukung niat baik kami. Perjalanan cuma ditempuh hanya 1 jam karena kondisi jalan yang belum terlalu macet dan juga obrolan dan candaan kami di angkot yang seakan mempersingkat waktu.

Kami pun tiba di gerbang sekolah Madrasah Tsanawiyah "Sirojul Wildan", sekolah dibawah naungan Yayasan Al Misbah yang beralamat di Jalan Veteran I Cikereteg Gg. Menteng Caringin Bogor 16730. Selain MTs "Sirojul Wildan", Yayasan Al Misbah juga mengelola Madrasah Aliyah Keterampilan (MAK) Sirojul  Athfal 2. Kedua sekolah ini adalah sekolah yang biaya operasionalnya hanya mengandalkan dari dana BOS, karena siswa siswi yang bersekolah di sini adalah dari keluarga yang tidak mampu. Walaupun mereka memiliki keterbatasan dalam biaya pendidikan tapi mereka mempunyai keinginan yang besar untuk menuntut ilmu.

Di depan gerbang MTs Sirojul Wildan Foto by Makcik Tetty
Kami disambut dengan baik oleh guru-guru dan adik-adik. Ternyata sekolah sedang mengadakan perlombaan paduan suara dengan membawakan lagu bertema perjuangan dan kemerdekaan. Mba Halida salah satu perwakilan dari Yayasan Al Misbah yang sudah kami kenal dengan baik menyambut kami dan dari beliau pun kami bisa sampai disini. Mba Halida membawa kami ke saung yang sangat nyaman. Setelah melepas lelah sejenak dan mengumpulkan buku-buku donasi dari teman-teman yang hadir maupun yang tidak hadir, kami langsung memulai acara Fun n Care Traveller.


Kakak-kakak keceh sedang mempersiapkan perlengkapan
Acara Fun n Care Traveller terbagi menjadi 3 acara yaitu penyuluhan bank sampah, prakarya dengan media kaleng bekas dan panen singkong di kebun kakek mba Halida. Acara dibuka oleh Kak Dwee yang memperkenalkan kami kepada adik-adik, baru sesi perkenalan saja kami sudah dibuat kagum oleh keramahan dan antusias mereka dalam menyambut kami, ditambah lagi yel-yel yang selalu mereka dendangkan menambah kemeriahan kelas. "Terima kakak, terima kakak, kami ucapkan", salah satu yel-yel dari mereka.Sungguh kreatif sekali mereka.

Selanjutkan sesi penyuluhan bank sampah yang akan disampaikan oleh Kak Uut ke adik-adik MAK Sirojul Athfal 2 pun dimulai. Kak Uut menyampaikan bagaimana mengelola dan manfaat dari bank sampah, selain materi adik-adik juga diajak untuk bermain dengan sampah. Ada tiga kantong sampah dengan warna kuning, hijau dan merah. Warna kuning untuk sampah anorganik yang terdiri dari botol, besi bekas, plastik, kaca dan kaleng. Warna hijau untuk sampah organik seperti daun, kayu, ranting, kertas, sisa sayuran dan buah-buahan. Sedangkan warna merah adalah sampah B3 seperti baterai bekas, tinta dan bahan-bahan yang mengandung mercury. Adik-adik yang berani maju diberikan media sampah dan mereka disuruh memasukkan sampah tersebut ke salah satu kantong sampah sesuai dengan jenisnya. Diakhir penyuluhan ada pesan dari Kak Ina "Kalau kita tidak bisa membersihkan maka jangan sampai kita yang membuat kotor". Pesan moral yang sangat bagus sekali untuk diterapkan agar lingkungan kita menjadi bersih.


Kak Dwee membuka acara
Kak Uut sedang menyampaikan materi bank sampah
Media praktek pemilahan sampah sesuai dengan jenisnya
Di ruangan lain tepatnya di saung makcik Tetty ditemani oleh Kak Aimee mengajak adik-adik Mts Sirojul Wildan untuk membuat prakarya celengan owl dari kaleng bekas. Adik-adik dibagi menjadi 3 kelompok yang setiap kelompok dibantu oleh kakak-kakak keceh (makcik yang mengistilahkan keceh hehehe). Lucu melihat mereka yang sangat serius sekali membuat celengan, mereka berkreasi dengan ide-ide agar celangan mereka menjadi bagus. Setelah selesai celengan owl mereka dikumpulkan dan akan diberi penilaian oleh kak Iyu dan kak Asih, dan terpilih 4 celengan owl paling terbaik dari yang terbaik. Hadiah diberikan oleh kak Vera dan Uni Yasmin kepada 4 adik yang celengannya terpilih.
Adik-adik MTs Sirojul Wildan membuat celengan owl
Celengan Owl hasil karya adik-adik (Foto by Makcik Tetty)
Selesai membuat prakarya acarapun ditutup dengan penyerahan donasi untuk adik-adik yang diwakilkan oleh saya sendiri dari Fun n Care Traveller dan mba Halida perwakilan dari Yayasan Al Misbah. Setelah itu kami pun foto bersama.
Penyerahan donasi ke Yayasan Al Misbah
Simbolis penyerahan donasi ke adik MTs Sirojul Wildan
Kak Ibad dan makcik Tetty tak lupa memberikan hiburan kepada adik-adik dengan melakukan gerakan senam Olchaengi. Adik-adik pun senam sambil tertawa. Ini sebenarnya adik-adik yang butuh hiburan atau kakak-kakak kecehnya yang butuh hiburan hehehe.

Tepat jam 12 siang acara ditutup, kami pun sholat dan kemudian dijamu dengan makan siang yang super wow dan yang lebih terharu dimasak sendiri oleh adik-adik yang tinggal di sekolah. Terima kasih ya adik sudah memasak dan menyajikan makan siang yang menambah kebersamaan kami. Makan nasi dengan lauk dihamparan daun pisang ditambah sayur asem dan tak lupa sambal menambah kenikmatan makan siang kami, serta kelapa muda makyuss.

Makan siang bersama beralaskan daun pisang
Segarnya minum kelapa muda
Selesai makan siang kami pun bersiap bersama adik-adik menuju kebun singkong kakek mba Halida. Kata adik Beduh kebunnya tidak jauh dekat dengan tiang listrik. "Subhanallah indahnya" ucapku takkala kami melewati padang ilalang yang sangat luas. Awal perjalanan langsung disuguhi view yang begitu indah membuat kami tambah semangat untuk melangkahkan kaki. Rumput ilalang yang indah serta angin yang bertiup sepoi-sepoi membuat kami berhenti sejenak untuk bernasis ria bersama.


Padang Ilalang dengan angin sejuk sepoi-sepoi




Bersama kalian
Perjalanan pun dilanjutkan dengan menaiki dan menuruni bukit, hati mulai curiga kenapa tidak sampai-sampai ke kebunnya, ini tidak hanya sekali menaiki dan menuruni bukit tapi sampai berkali-kali bahkan kita masuk ke dalam hutan juga dan melewati jembatan kayu yang sudah rapuh membuat agak riskan untuk melewatinya. Walaupun hanya ke kebun singkong tapi ini bukan kebun singkong sembarangan karena untuk mencapainya harus memiliki fisik yang kuat, sama saja kaya treking ke Gunung Ijen hahaha. Bagi saya yang vakum treking hampir setahun membuat saya menguras keringat dan ngos-ngosan.


Masuk hutan
Awas hati-hati kepleset..
Finally, sampai juga di kebun singkong. Yukkk kita panen singkong. Kami pun langsung mencabut singkong, tapi ada juga yang kelelahan treking sampai-sampai air kelapa Uni Yasmin dihabiskan oleh mba Dwee :), ada juga duo keceh yang terinspirasi langsung membuat partai ketela berorasi sambil mengangkat singkong hasil panen hehehe. Singkong yang sudah dipanen langsung dimasukkan ke dalam karung dan sebagian diikat oleh abah.

Ayo semangat nyabut singkongnya :)


Hore dapat juga singkongnya..
Matahari sedikit demi sedikit mulai tenggelam, kami pun menyadari bahwa sudah saatnya bagi kami untuk kembali ke Jakarta. Kami berpamitan dengan mb Halida dan adik-adik dan tak lupa tangan kami membawa oleh-oleh singkong yang sudah kami panen bersama.


Alhamdulillah panennya banyak


Habis panen gaya dulu di depan kamera. Satu dua tiga chisss..
Mari Pulanggg.. Makcik Tetty mantap nian bawa singkongnya..
Setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan, tapi perpisahan kali ini bukan untuk selamanya. Angkot kami perlahan-lahan meninggalkan Yayasan Al Misbah dan semakin jauh Desa Cikereteg tidak terlihat lagi. Semoga Allah SWT mempertemukan kami kembali dalam situasi adik-adik yang lebih baik dan semoga adik-adik semua sukses dan tercapai cita-cita mulia kalian semua. Aamiin.


Foto Bersama dengan adik-adik MTs Sirojul Wildan
Foto bersama dengan adik-adik MAK Sirojul Atfhal 2