Siapa bilang para traveler hobinya cuma jalan-jalan tanpa
memperhatikan lingkungan sekitar. Saya dan teman-teman dari United Travelers memiliki hobi traveling, tapi hal itu tidak membuat
kami menutup mata terhadap masyarakat sekitar. Kali ini United Travelers mengadakan bakti sosial (baksos) yang ke tujuh dan
memilih tema “Kelas Inspirasi” di SDN Ciasihan 02 yang terletak di Jalan H.M.
Parta Kp. Lapangan Rt.03/02 Desa Ciasihan KM 4 Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor.
Sabtu pagi dengan udara yang
sejuk saya dan teman-teman dari Tim Baksos United
Travelers tiba di SDN Ciasihan 02. Saat kami mulai memasuki gerbang
sekolah, wajah-wajah mungil dan polos dengan senyum yang hangat menyambut
kedatangan kami. Mereka satu persatu menyalami kami dengan riang, suasana yang
membuat hati kami menjadi nyaman setelah melihat keramahan mereka, dimana
sebelumnya kami merasa deg-degan bagaimana nanti menghadapi mereka di depan
kelas dan berpikir apakah mereka akan menerima apa yang kami sampaikan.
Satu persatu mereka berbaris rapi
di lapangan atas instruksi guru mereka. Kami pun menyalami kepala sekolah Ibu
Tuti Alawiyah dan para guru. Selanjutnya acara dibuka oleh pak Dadang dan kak
Anggi, dari pihak sekolah sambutan diwakilkan oleh pak Ujang karena ibu Tuti
Alawiyah sebagai Kepala Sekolah suaranya sedang serak dan dari pihak United Travelers diwakilkan oleh kak
Leo.
Sebelum kelas inspirasi dimulai,
kak Nita dan kak Dewi memberikan pemanasan terlebih dahulu kepada adik-adik
untuk melakukan gerakan yang dinamakan Senam Sehat Ceria, semua siswa
termasuk panitia tim baksos bersemangat mengikuti gerakan dari kak Nita dan kak
Dewi.
Setelah selesai senam, adik-adik
satu persatu memasuki kelas masing-masing diikuti oleh kakak tim pengajar. Saya
bersama kak Ois dan kak Cipluk mendapat tugas di kelas 5B. Kami bertiga akan
memberikan kelas inspirasi kepada adik-adik kelas 5B dengan contoh cita-cita
sebagai Writer. Sebelum masuk ke
materi utama, kami memberikan ice
breaking kepada adik-adik agar kelas inspirasi ini tidak membosankan bagi
mereka. Mereka sangat antusias mengikuti kelas inspirasi ini, hal ini terlihat
dari cara mereka menerima apa yang kami berikan. Mereka sangat senang. Saat
masuk ke materi inspirasi mereka mendapatkan tugas menyusun puzzle yang telah kami sediakan sebagai
media belajar. Mereka terbagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama dibantu
oleh kak Cipluk dengan puzzle gambar
pemandangan, kelompok kedua dibantu oleh saya sendiri dengan puzzle gambar kucing dan kelompok ketiga
dibantu oleh kak Ois dengan puzzle
gambar kelinci. Setelah mereka selesai menyusun puzzle tersebut, mereka diharuskan untuk menuangkan apa yang ada di
gambar ke dalam bentuk tulisan, dan ini adalah salah satu proses dalam menulis.
Selesai membuat tulisan, perwakilan dari salah satu kelompok membacakan hasil
tulisan mereka di depan kelas dan mereka mendapatkan apresiasi dari yang lainnya.
Kak Cipluk meminta kepada mereka
untuk menulis kata-kata “Suatu hari nanti saya akan menjadi…” dan tulisan itu
harus disimpan di tempat yang mudah mereka baca di rumah, agar mereka selalu
teringat akan cita-cita mereka dan bersemangat untuk meraihnya.
Waktu tidak terasa sudah lebih
dari 1 jam 30 menit, sangat cepat rasanya dan kelas inspirasi ini harus
berakhir. “Kak, hari Senin datang lagi ya,” ucap salah satu adik. Terharu
mendengarnya karena mereka mengharapkan kami datang lagi. Di akhir kelas
inspirasi mereka mencap tangan mereka di atas kanvas dengan cat warna warni dan
menuliskan nama mereka serta cita-citanya. Setelah itu mereka berkumpul kembali
dengan adik-adik kelas yang lain di lapangan.
Kelas 1 dan kelas 2 pulang
terlebih dahulu karena jam pulang mereka adalah jam 10.00 sedangkan waktu sudah
menunjukkan jam 11.00. Adik-adik kelas 3 sampai kelas 6 tetap berada di
lapangan. kak Anggi menanyakan kepada adik-adik apakah senang mengikuti kelas
inspirasi dan mereka semua serentak menjawab, “senang.”
Lalu kak Anggi menyerahkan kepada
kak Nita untuk mengajak adik-adik berjoget dengan backsound lagu anak-anak Korea yang berjudul Olchaengi. Mereka semua sangat senang
bahkan ketika lagu itu selesai, mereka berteriak “Lagi kak, lagi.” kak Nita pun
mengulangi gerakannya dan mereka mengikuti dengan antusias.
Selesai dengan gerakan lagu Olchaengi, kami pun semua menyanyikan
lagu “Guruku Tersayang” yang dipersembahkan untuk para guru, adik-adik
menyanyikan dengan penuh semangat dan para guru terlihat terharu.
Acara pun ditutup dengan kesan
pesan dari pihak sekolah dan panitia serta pemberian hadiah untuk para guru dan
sekolah, sementara adik-adik mendapat goody
bag berupa perlengkapan sekolah. Di akhir acara kami pun foto bersama.
Tanpa terasa perpisahan pun harus
terjadi, adik-adik satu persatu menyalami kami. Semoga kalian semua sukses dan
meraih apa yang kalian cita-citakan, tetap semangat dan rajin belajar serta
tidak lupa untuk selalu berdo’a.